Mewujudkan Anak Indonesia di Kota Tebingtinggi menjadi generasi emas tahun 2045 dibutuhkan kolaborasi kerjasama seluruh pihak, antara Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), LPAI bersama tokoh agama, tokoh masyarakat serta keluarga, guna penanganan kekerasan bagi anak.
Perlunya kolaborasi ini sebagai upaya pembinaan, pencegahan dan pendampingan dalam penanganan kekerasan yang terjadi terhadap anak. Apalagi kasus kekerasan khususnya kepada anak semakin meningkat. Kita harap ada pihak lain yang juga peduli mendukung dan bersama kolaboratif lebih bagus.
Kolaborasi yang intens kepada OPD (Organisasi Perangkat Derah) tekait, dalam hal ini DP3APM, agar masalah atau kasus yang terjadi pada anak dapat tetap dipantau serta terselesaikan.
Demikian antara lain dikemukakan PJ.Walikota Tebingtinggi Drs.Syarmadani MSI, melalui PJ.Sekdako dalam Forum Kesehatan berkaitan Penyusunan Rancangan Awal Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 Kota Tebinginggi.
“Bahwasannya yang diunggulkan seperti sekarang ini adalah anak milenial. Pemerintah Kota melihat masa depan di bidang kesehatan turut serta dalam kesejahteraan masyarakat. Itu kita masukkan nanti dalam program untuk menuju Indonesia generasi emas tahun 2045.
Oleh sebab itu, Ayo ! kami mengajak pemerintah kota dan seluruh pihak bagaimana mengantarkan anak-anak kita menjadi generasi emas 2045,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Tebingtinggi Erwin Suheri Damanik menyampaikan kegiatan ini merupakan forum kesehatan untuk menggali dan menjaring isu strategis dan isu aktual pada sektor kesehatan di Kota Tebingtinggi dalam RPJPD 2025-2045.
“20 tahun kedepan di 2045, sektor industri kesehatan di Kota Tebingtinggi ini mau apa yang ada ? Apakah 20 tahun ke depan akan ada Hospital khusus jantung, apakah akan ada di sini terapi untuk kesehatan, Apakah Kota Tebingtinggi akan menjadi Media Center penanganan stunting, apakah Kota Tebingtinggi menjadi pusat konsultasi untuk pariwisata industri kesehatan ?” ujar Kepala Bappeda.
Kepala Bappeda juga menyampaikan melalui forum ini dapat membantu mempercepat penyelesaian rancangan awal RPJPD 2025-2045.”Bahwa target rancangan awal RPJPD ini harus selesai di September ini, pastinya supaya bisa dapat rancangan awal,”sambung Erwin Suheri Damanik.
Salah seorang peserta forum yang juga Anggota DPRD Tebingtinggi Erniwati, saat disapa Analisa, Rabu (13/9) usai diskusi forum kesehatan terkait penyusunan rancangan awal Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 Kota Tebinginggi menyampaikan, maraknya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, merupakan ancaman bagi generasi penerus bangsa, dan nyata sudah merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, kejahatan yang terorganisir ini mampu mengalahkan kebenaran, ucap Erniwati.
” Hal ini harus secara serius dilakukan penanganannya apalagi merupakan biang nya kejahatan, untuk Itu diminta supaya semua pihak bersama sama bersatu padu, untuk memberangusnya, karena kalau hanya satu lembaga saja hal itu merupakan pekerjaan yang sia-sia, ucapnya.
Jadi artinya memberangus kejahatan narkoba harus dengan cara mengeroyoknya bersama-sama dengan komitmen yang kuat, sehingga generasi emas ke depan dapat terwujudkan, kalau tidak maka negara ini akan hancur karena maraknya peredaran narkoba di negeri tercinta ini, ucap Erniwati, Anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai PKS.
” Dibutuhkan kolaborasi kerjasama seluruh pihak, antara Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), LPAI bersama tokoh agama, tokoh masyarakat serta keluarga, guna penanganan kejahatan Narkoba, tegas Erniwati.